Pemerintah kembali di dorong untuk menaikan rokok menjadi 50 ribu


  Beberapa waktu lalu sempat beredar kabar harga rokok mencapai 50 ribu perbungkus, screenshot supermarket yang sudah menaikan harga rokok juga sempat beredar. kepanikan beberapa orang mulai muncul, sebagian masih tetap percaya bahwa itu hanya kabar hoax saja.
  Tapi taukah anda beberapa kini pemerintah kembali di dorong untuk menaikan harga rokok oleh Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menjadi setidaknya 50 ribu perbungkus. hal ini disebabkan banyak nya jumlah kematian yang di sebabkan oleh rokok tersebut, sekitar 7 juta orang di dunia pertahun (sumber:merdeka.com).
  Selain karena faktor kesehatan, hal ini juga ada hubungannya dengan negara indonesia yang sedang dalam kondisi butuh uang, bisa dikatakan berada di ambang kemiskinan. namun apakah dengan menaikan harga rokok akan mengurangi jumlah perokok di negara ini ? mari kita pikirkan lagi.
  Umumnya seorang pecandu tidak bisa melepaskan kecanduannya terhadap sesuatu, mereka butuh upaya extra, terutama pecandu rokok. pecandu rokok umumnya tidak bisa melepaskan kecanduannya, walau sebagian orang bisa tapi tidak semua orang bisa berhenti merokok. jadi apa yang akan dilakukan sang perokok untuk memenuhi kebutuhannya itu ? dia akan terus merokok dan jika harga rokok benar naik, dia akan mulai mengurangi konsumsi rokok nya karna dia sadar akan ekonomi keluarga yang akan memburuk. Tapi apakah semua orang akan seperti itu ? apakah semua orang bisa mengurangi konsumsi rokok mereka ?
  Bagaimana dengan anak muda / remaja. coba kita ingat kembali berbagai kejadian belakangan ini. banyak sekali rampok / pencuri motor yang biasa di sebut Begal. adakah yang berfikir kenapa mereka melakukan itu ? mereka melakukannya karna butuh uang, mungkin para begal yang sudah sedikit tua usianya melakukannya karna terjepit ekonomi keluarga. Lalu bagaimana dengan anak mudah yang rata-rata masih belum berkeluarga ? karna kebanyakan begal masih berusia muda. apa yang mereka lakukan dengan uang hasil merampoknya ?
  Menurut informasi yang saya dengan kebanyakan dari mereka menjual motor hasil curiah untuk membeli minuman keras yang kemudia di minum bersama kawanannya. bayangkan segitu banyaknya aksi begal hanya untuk sebotol minuman. nah kalo mayoritas orang Indonesia adalah pererok, coba bayangkan apa yang terjadi jika rokok menaikan harganya selangit. mereka yang tidak beriman dan tidak bisa menahan nafsu akan melakukan apapun untuk rokok termasuk tindak kriminal.
  Tapi itu hanya opini saya saja. saya tidak meminta pemerintah untuk tidak menaikan harga rokok, tapi saya cuma minta pemerintah juga mempertimbangkan dampak negatif dari menaikan harga rokok. memang alangkah baiknya jika jumlah perokok di indonesia berkurang, tapi saya rasa lebih baik tingkat kriminal dulu di kurangi sebelum kalian kewalahan mengatasi para pelaku kriminal tersebut.
  Lalu bagaimana cara yang tepat mengurangi jumlah perokok ? sebenarnya saya tidak begitu memikirkan itu tapi saya akan jadi orang yang paling tolol jika mengatakan menaikan harga rokok bukanlah solusi untuk mengurangi perokok tanpa memberi solusi lain. jadi menurut saya mungkin menaikan harga secara perlahan    adalah hal yang tepat. juga terdapat faktor pendidikan di sekolah dan juga di lingkungan. mulai dari kecil seharusnya anak harus benar-benar di jauhkan dari rokok, orang tua juga harus mengerti bahwa jika ia merokok maka anaknya akan mencontohnya. jika dari kecil anak anak sudah menjauhi rokok maka insyaallah akan mengurangi perokok di masa yang akan datang.
  Sekali lagi saya tiak membela para perokok, tapi saya hanya mengatakan bahwa menaikan harga rokok bukanlah solusi untuk mengurangi perokok.

Komentar

Postingan Populer